Seputar "The right man on the right place"

ulasan sekilas dan dari sisi lain seputar istilah The Right Man on The Right Place.
 
Feb. 28, 2011 - PRLog -- Sangat umum digaungkan di lingkup management suatu perusahaan tentang istilah yang menjadi judul tulisan ini : The right man on the right place.

Dari kata-katanya saja sudah bisa dipahami bahwa yang dimaksudkan lebih kurang adalah Menempatkan orang/tenaga kerja/staff yg benar pada posisi keahliannya yang sesuai/benar pula. Ini dipercayai akan membuat perusahaan menjadi lebih maju/berkembang.

Nah, kalau demikian halnya, dan diyakini pasti akan dilakukan oleh pemilik/direksi/direktur/manajer perusahaan, kenapa masih ada ketimpangan terkait dengan lambatnya perkembangan perusahaan yang banyak disebabkan oleh permasalahan-permasalahan Sumber Daya Manusia (SDM). Dan buntut-buntutnya yang disalahkan adalah Manajer yang membidangi penyediaan SDM yaitu bagian HRD.

Benarkah?

Kalau tadi disebutkan The Right Man on The Right Place yang bisa menyebabkan berhasilnya jalannya sebuat perusahaan, maka perlu kiranya lebih lanjut dibahas dengan perbandingan-perbandingan dengan pencontohan-pencontohan (yang mungkin sedikit konyol, tetapi dengan tujuan untuk memberikan pemahaman lebih realistik). Semoga bermanfaat!!!

The right man on the right place.
Bagaimana kalau dibalik? THE WRONG MAN ON THE WRONG PLACE?
Yang jelas pasti sudah bisa ditebak bagaimana jalannya perusahaan kalau menempatkan orang yang salah di posisinya yang salah.
Misalnya saja: Menempatkan seorang staff yang mantan sopir angkutan umum menjadi pengawas kebersihan kamar karna kebetulan dia bertemu dengan seorang investor yang mempercayainya dan ditugaskan di posisi itu, maka yang terjadi adalah bisa saja sang pengawas kebersihan kamar ini melakukan kebiasaan-kebiasaannya semasih dia menjadi sopir angkutan umum, misalnya saja meludah sembarangan, merokok sembarangan, atau malah kencil di kebun / sembarangan.
Yang jelas ini sudah pasti merupakan The Wrong Man on The Wrong Place.

Nah, bagaimana kalau dibalik sekarang : "THE RIGHT MAN ON THE WRONG PLACE".
Ini sangat bisa/sangat mungkin terjadi. Lalu apa dampaknya?
Contohnya adalah seorang staff yang ahli di bidang IT sehingga semua permasalahan IT yang ada di perusahaannya menjadi CLEAR dan ditangani dengan baik. Saking pintarnya dia bekerja dia bisa memprediksi kerusakan-kerusakan yang mungkin akan timbul sehingga dia bisa mempersiapkan solusinya dengan baik sebelum permasalahannya muncul. Disisi lain, oleh manajemen nya, justru dilihat dari sisi lain, dia dianggap paling santai, kurang kerjaan, dan sebagainya. Ini disebabkan karena dia dibandingkan dengan staff-staff dari divisi lain yang tidak bisa memprediksi pekerjaannya sehingga setiap hari harus menunggu lebih dari 30 menit atau 1 jam lebih dari waktu resminya pulang kantor.
Karena dinilai seperti itu, maka manajemen 'menyesuaikan' jadwal kerja di staff IT ini dengan jadwal kerja staff Penyapa Tamu / Greeter / Receptionist / Front Office.
Kalau dilihat, maka staff IT ini adalah The Right Man, tetapi keberadaannya dalam jadwal staff Penyapa Tamu / Greeter / Receptionist / Front Office adalah The Wrong Place.
Lalu apa akibatnya bagi perusahaan?
Staff IT ini akan merasa asing di "dunia baru" nya itu. Lambat laun dia bisa saja menjadi bosan, merasa tidak dihargai, merasa keberadaannya menangani spesialisasinya tidak berguna, dan bisa saja dia mengundurkan diri... nah, saat mengundurkan diri itulah, baru manajemen merasa bahwa keberadaan staff IT ini diperlukan, ternyata manajemen lupa bahwa sebelum memiliki tenaga IT, berapa lembar rupiah sudah dikeluarkan dari perusahaan untuk menangani permasalahan IT. Lupa ya..? biasanya akan dibilang Lupa itu pasti Terlambat.

The Right Man on The Wrong Place.
Bagaimana kalau dibalik lagi: "THE WRONG MAN ON THE RIGHT PLACE"
Nah, ini yang menarik dibahas, mungkin bisa dijadikan sekedar masukan saja, sebab kita yakin pada dasarnya semuanya sudah tahu.
The Wrong Man on The Right Place biasanya berefek pada sistem manajemen SATU ARAH. Disebut satu arah karena memang arahnya cuman satu arah saja. Yakni dari atasan ke bawahan, ga peduli bawahan mampu atau tidak untuk melakukannya. Yang jelas, ini adalah Perintah dan harus dijalankan, kalau tidak bisa, maka yang muncul adalah: itu salah anda!!! Ketika salah lagi, maka akan muncul : mulai saat ini saya ga mau ngurusin anda lagi!!!
Parah memang... kasihan tuh manusia dianggap robot, hehehehehe... (ga mau kan jadi robot)..
Maaf, yang tadi sekedar bumbu guyonan...
Kalau kita bahas, ini bisa saja terjadi karena memang orang yang duduk memberi perintah memang adalah pertama kali duduk pada posisi untuk memberi perintah.
Ciri-cirinya adalah ketika memberi perintah akan KERAS, tetapi ketika membuat keputusan akan selalu me-REFER ke atasanya, alias RAGU membuat keputusan.
Apalagi ditambah adanya tekanan-tekanan baik dari direksi/pemilik/ atau bahkan dari staff yang bisa saja kontra dengan dia (dibelakang) tetapi OK di depan dia.

Nah, sekarang, mari kita lihat, kita ada di area mana?

1. The Right Man on The Right Place.
2. The Wrong Man on The Wrong Place.
3. The Right Man on The Wrong Place.
4. The Wrong Mang on The Right Place.

Silakan dijawan sendiri dan dinilai sendiri.
Tapi jangan lupa untuk DIEVALUASI sendiri, tentu dengan se-JUJUR-JUJUR-nya.

Tulisan ini hanya sekedar untuk bahan bacaan bagi yang sudah tahu, sekedar bahan penyegar bagi yang agak-agak lupa (syukur kalau banyak ingatnya), sekedar bahan untuk diskusi bagi yang pernah ditanyai oleh saudara-handai taulan-sahabat-dan sebagainya..

Semoga bermanfaat!!!
salam,
-Flexible Management-
High risk may become low impact

# # #

This is list of hidden notes on Bali reviews of culture, arts, ways of life, traditions, business, and many others. Again, they are all reviewed from the other side... who knows it might be valuable for you to know...
End
Source: » Follow
Email:***@yahoo.com Email Verified
Tags:Flexible Management, Flexible Management System, Human Resources Problem
Industry:Management
Location:Indonesia
Account Email Address Verified     Disclaimer     Report Abuse



Like PRLog?
9K2K1K
Click to Share