Cards Asia 2011 Menunjukkan Spektrum Luas Inovasi dan Aplikasi Pembayaran

March 31, 2011 - PRLog -- INDONESIA – Menurut laporan pasar, populasi orang muda di Vietnam, kemajuan teknologi, dan e-commerce mendorong peningkatan segmen pembayaran dengan kartu lokal hingga 18,5% dalam 2-3 tahun mendatang. Di Indonesia, bank dan penerbit kartu memberikan hadiah serta program loyalitas yang lebih baik untuk menarik pelanggan. Di lokasi belanja dan tujuan wisata favorit Thailand, “dompet selular” dan pembayaran tanpa kontak lainnya telah tersedia. Tren pembayaran pintar dan teknologi pintar tersebut akan disorot di Cards Asia 2011 pada tanggal 13-15 April 2011 di Singapore Suntec Convention & Exhibition Centre.

Di antara perekonomian Asia yang penuh gairah, pameran kartu terbaik di kawasan tersebut berharap dapat menarik 8.000 peserta dari seluruh sektor tradisional serta baru, termasuk perbankan dan keuangan, telekomunikasi, ritel, pemerintahan, perawatan kesehatan, transportasi, serta near field communication (komunikasi nirkabel jarak dekat).  Cards Asia berada di lokasi yang sama dengan tujuh acara sinergis, yakni, Prepaid Cards World Asia, RFID World Asia, Near Field Communication (NFC) World Asia, Mobile Money World Asia, Retail World Asia, serta pembukaan acara Digital ID World Asia dan Transport Ticketing World Asia.

Menurut organisasi industri kartu pintar independen, APSCA (Asia Pacific Smart Card Association), teknologi kartu pintar akan terus semakin luas. Beberapa pengembangan regional dalam dua tahun terakhir mencakup peningkatan peluncuran kartu pintar oleh pemerintah untuk layanan e-government seperti paspor dan visa berbasis chip, pembayaran bank yang dialihkan agar menerapkan standar EMV untuk memungkinkan transaksi kartu debet dan kartu kredit, identifikasi digital, serta pembayaran selular atau m-payment, yang diperkirakan analis akan bernilai US3,6 miliar di tahun 2015.  

Acara yang diselenggarakan oleh Terrapinn dan berlangsung selama tiga hari ini akan disibukkan dengan lima konferensi pengoptimalan yang akan diikuti oleh 700 delegasi, lebih dari 40 seminar on-floor pendidikan gratis, dan area pameran seluas 8.000 meter persegi yang menampilkan produk terbaru teknologi pintar.  Peserta akan mendengarkan lebih dari 100 pembicara terkemuka serta paling berpengaruh dari industri seperti bank, telekomunikasi, ritel, dan transportasi.  

Richard Ireland, Chief Executive Officer, Terrapinn Asia Pacific: “Cards Asia mempelopori pameran inovasi kartu dan pembayaran 16 tahun yang lalu. Sejak saat itu, pameran ini telah berevolusi sehingga mencakup spektrum terluas pembayaran pintar dan teknologi pintar saat ini. Dengan kondisi perekonomian Asia yang telah pulih dan agenda tiga hari yang produktif, kami mengharapkan peserta terbaik dari seluruh kawasan dan luar kawasan. Kami juga mengharapkan pameran inovasi dan aplikasi yang lebih dinamis, yang benar-benar merupakan ‘revolusi kartu pintar’.”

Tren Teknologi Pintar menurut Pandangan Pelaku Industri
Silas Brown, Direktur Manajer, Collis:
“Di dunia digital dan virtual, terjadi pengembangan yang stabil dari e-Commerce menjadi m-Commerce atau perdagangan selular. Di dunia nyata/fisik, praktik proximity payments (pembayaran jarak dekat) beralih dari kartu tanpa kontak ke near field communications. Banyak orang yang memandang ponsel sebagai ‘ekstensi Internet ke kantong konsumen’. Ponsel dengan cepat menjadi platform untuk menawarkan semua jenis aplikasi bernilai tambah seperti perbankan, layanan tiket, program loyalitas, dan periklanan.”


Andrew Phay, Wakil Direktur dan Kepala Ritel, Wincor Nixdorf, Asia Pasifik:
“Meskipun di seluruh dunia ada upaya untuk beralih ke lingkungan nontunai, namun sembilan dari 10 transaksi terus dilakukan menggunakan uang tunai secara global dan biaya untuk menangani uang kertas serta koin telah mencapai US$300 miliar, demikian menurut analisis konsultan McKinsey dan Wincor Nixdorf. Peredaran uang tunai terus meningkat di negara ekonomi maju dan berkembang meskipun pembayaran secara elektronik juga dilakukan, demikian menurut berbagai data bank pusat. Yang paling menderita akibat keseluruhan rantai uang tunai adalah peritel. Mereka harus menghadapi masalah lain yang terkait dengan uang tunai seperti keamanan, transparansi, dan kelanjutan penggunaan proses manual yang ketinggalan zaman.


Elias Ghanem, Manajer Umum untuk Asia Tenggara dan India, PayPal  
“Ritel online di Asia Pasifik terus bertumbuh sangat pesat dengan penjualan regional sebesar US$150 miliar di tahun 2010 diharapkan akan meningkat menjadi US$250 miliar di tahun 2012, karena konsumen di Asia menghabiskan lebih banyak waktu untuk mempelajari dan mengidentifikasi produk secara online serta melalui perangkat selular yang mendukung Web. Dipicu oleh popularitas serta kenyamanan sempurna dari smartphone dan tablet, sistem belanja selular menarik konsumen untuk membeli kapanpun dan di manapun. M-commerce di seluruh kawasan akan bertumbuh lebih cepat dari penjualan ritel online, dari US$43 miliar di tahun 2010 menjadi US$139 miliar di tahun 2012. Dengan lebih dari 100 juta smartphone yang diharapkan akan terjual di Asia Pasifik tahun ini, peritel harus bereaksi cepat terhadap tren m-commerce atau berisiko kehilangan penjualan di saluran biasa mereka. Sangat penting bagi peritel untuk menawarkan berbagai solusi pembayaran yang cepat dan aman di seluruh titik sentuh, terutama ponsel.”


Tentang Terrapinn
Terrapinn adalah perusahaan media Bisnis ke bisnis Busine Produk kami adalah pameran perdagangan, konferensi, kursus pelatihan, dan publikasi cetak. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: www.terrapinn.com.

Kontak Media:
EASTWEST PR untuk Terrapinn
Melinda Ilagan/Laurent Decosse
Telp: 65.6222.0306, Email terrapinn@eastwestpr.com  

Pemasaran Terrapinn:

Christine Lee, Manajer Pemasaran
Telp: 65.6322.2301 Email christine.lee@terrapinn.com

# # #

EASTWEST Public Relations is a media relations and digital communications agency based in Asia with offices in Singapore, and Beijing, China.